PENGUATAN PENGETAHUAN IBU BADUTA DAN IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN STUNTING.
Abstrak
Referensi
Apriluana, G., Fikawati S. 2018. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara, Malaysia. Vol. 28 (4): 247-256
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2017. Lamongan: Dinkes Kabupaten Lamongan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Penilaian Status Gizi Kemenkes. 2018. Cegah Stunting itu Penting. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200.https://doi.org/10.1088/1751- 8113/44/8/085201
Loya RRP, Nuryanto N. 2017. Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. J Nutr Coll ; 6(1):84–95.
Mahbubah, U. P,. Mansur, H & Yuliani I .2021. HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN PERTUMBUHAN BALITA USIA 12-60 BULAN JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN. 10(1):45 - 49
Safitri CA, Nindya TS. 2017. Hubungan ketahanan pangan dan penyakit diare dengan stunting pada balita 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan, Surabaya. J Amerta Nut
Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. 2021. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(1), 74. https://doi.org/10.31596/jcu.v10i1.704
World Health Organization (WHO).2018. World Health Statistic
Wicaksono, I.,et al. 2019. Pencegahan Stunting Sejak Dini Di Era Milenial Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Jurnal
Abdi Panca Marga






